Teruntuk dirimu Yang Selalu Menyapa, Tapi Tidak Pernah Aku Hiraukan

Apakah kau tau sulitnya menjadi seorang wanita?. Menjaga hati untuk seseorang yang benar-benar pantas itu sungguh sangat berat. Tidak ada maksud sedikitpun untuk membanci siapa pun, karena dingin ini hanya untuk menjaga hati agar tetap setia. “Ia setia” kepada seorang laki-laki yang tidak hanya membuatku jatuh cinta tetapi berani membangunkan kehidupan yang penuh dengan ketenangan dalam ridho-Nya.

Untukmu Yang Selalu Menyapa, Tapi Tidak Pernah Aku Hiraukan


Ku harap kau mengerti kalau seandainya aku takut untuk lebih mengenalmu. Sengaja ku tundukan wajah atau lekas menjauh dari mu saat kau mendekat. Karena sebearnya hati ini sangat rapuh dan sangat mudah untuk jatih cinta.

Cinta ini tidak salah, tapi bukan pada tempatnya. Saya khawatir cinta yang saya miliki tidak mendapat restu-Nya dan menjadikan bencana bukan berkah. Cinta yang dilihat manis pada walnya akan semakin terasa pahit pada kenyataanya adalah tanda cinta itu hanyalah nafsu dunia. Aku harap kamu mampu bersabar dan datang pada saatnya,itu pun kalau enggkau berani.


Biarlah kita saling menjauh tanpa ada ikatan apa pun. Kejar apa yang kau cita-citakan dan jadi seorang laki-laki terbaik untuk seseorang yang ada di sampingmu kelak. Dan jika kita berjodoh, mungin akan dipertemukan dengan suasana yang berbeda. Di situ, semua tanya dan sapamu akan ku jawab.

Karena sekarang mungkin saja kau bukan jodoh ku, jadi diri ini bukan hak mu. Mencuri hak orang lain adalah perbuatan yang tidak bisa di maafkan. Ingatlah aku adalah orang yang sangat pencemburu, aku mau jadi orang yang pertama dan satu-satun. Bukan mantan dari siapa dan berapa banyak punya pacar. Oleh karena itu aku pun harus setia menanti dia yang setia, bukan seorang laki-laki yang kerjaannya menghambur-hambur cinta.


Datanglah ketika semua sudah siap, ketika tidak ada keraguan lagi untuk bertemu ayah ku. Mintalah aku padanya, karena dengan restuyalah aku dapat kaumiliki. Lalu kita akan mencari surga yang sebenarnya bersama-sama. Semoga kau sabar menunggu dan tangguh dalam mempersiapkan diri.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teruntuk dirimu Yang Selalu Menyapa, Tapi Tidak Pernah Aku Hiraukan "

Posting Komentar